Mengidam sering ditafsirkan sebagai keinginan bawah sadar ibu hamil yang menuntut untuk dipenuhi, yang pada umumnya terjadi pada empat bulan pertama kehamilan. Keinginan ini bahkan sering tidak pernah terpikirkan sebelum kehamilan. Bahkan, pada beberapa wanita hamil kadang-kadang baru puas bila suaminya berusaha keras memenuhi permintaannya, meski setelah permintaannya tersedia (misalnya makanan tertentu), akhirnya hanya dilihat saja, bahkan tidak disentuh sama sekali. Pada textbook kedokteran, sebenarnya istilah mengidam tidak ada sama sekali. Jadi, ini bukanlah suatu bentuk kelainan medis, tapi lebih bersifat kultural.
Mengidam terjadi terutama karena pada tubuh ibu hamil muda terjadi perubahan hormon yang sangat hebat, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman, dan berakibat timbul berbagai keluhan. Keluhan tersebut berbeda tiap wanita hamil. Wanita yang sensitif mungkin akan sangat terganggu oleh ketidaknyamanan itu. Namun, tidak sedikit wanita hamil yang tetap merasa tenang menjalani setiap perubahan sejalan dengan kehamilannya. Wanita hamil yang siap secara fisik dan mental, akan bisa berkompromi dengan semua rasa tidak nyaman. Jadi, sebaiknya sejak sebelum kehamilan, semua perubahan yang bakal terjadi, baik yang menyenangkan maupun tidak, sudah dipahami sebagai bagian dari proses kehamilan.
Mengidam juga sering diartikan sebagai keadaan bawah sadar wanita hamil untuk mengatasi kekurangan zat gizi tertentu dalam tubuhnya. Jadi, misalnya seseorang wanita hamil ingin makan cokelat, kemungkinan kadar gula darah tubuhnya sedang rendah. Bagaimanakah bila seorang ibu mengidam makan pecahan genteng? Hal seperti ini bisa diterjemahkan ada kebutuhan ibu hamil akan mineral untuk pertumbuhan janinnya. Kebutuhan ini bisa diatasi dengan memberikan multivitamin dan mineral.
Pada dasarnya, keinginan terhadap jenis makanan tertentu boleh-boleh saja dituruti, asal masih wajar dan tidak berlebihan hingga mengganggu kesehatan. Jadi, boleh saja seorang ibu yang sedang hamil muda sesekali makan rujak atau makan asinan yang agak pedas. Namun, yang tidak boleh dilupakan adalah tetap mengomsumsi semua zat gisi yang dibutuhkan untuk kesehatan dan pertumbuhan janin secara seimbang.
Untuk menghindari akibat negatif dari munculnya keinginan-keinginan selama hamil, sebaiknya latar belakang munculnya keinginan itu analisa dahulu. Bila wanita hamil menginginkan sesuatu lebih karena masalah psikologis, misalnya karena hamil muda dengan berbagai keluhan sehingga mengharapkan perhatian lebih dari suami, sebaiknya penyebabnya ditanggulangi dahulu. Bicarakanlah hal ini dengan suami.
Mengganti makanan sejenis dengan yang menjadi keinginan juga bisa menghindarkan wanita hamil dari akibat negatif. Misalnya, bila ibu hamil menginginkan soft drink berlebihan, coba gantilah dengan mengonsumsi es sari buah (jus). Sebab, kedua minuman itu sama-sama menyegarkan.
Masih ada satu cara lain untuk mengalihkan perhatian wanita hamil dari keingingan-keinginan yang bisa berakibat kurang baik bagi kehamilannya, yaitu mengalihkan perhatian pada kegiatan yang disukai, misalnya berkebun, bermain musik atau berolahraga ringan seperti berenang.
Tulis Komentar