Menentukan Masa Subur

Penentuan masa subur dengan sistem kalender memang bisa dipakai sebagai salah satu metode Keluarga Berencana, khususnya bagi pasangan pengantin baru yang belum menghendaki kehamilan atau bagi mereka yang tidak bisa menerima bentuk alat kontrasepsi yang lain.

Selain itu, sistem kalender dapat pula dipakai sebagai upaya mengetahui masa subur untuk memperoleh keturunan. Cara ini merupakan cara yang paling sederhana dibandingkan cara-cara yang lain, dengan efek samping yang minimal, karena kita tidak berhubungan dengna obat-obatan maupun alat-alat yang berada dalam tubuh kita. Namun perlu diketahui, seringkali terjadi kegagalan dalam menentukan masa subur karena adanya siklus haid yang tidak teratur.

Langkah paling awal sebelum menentukan masa subur adalah mengenal siklus haid selama satu tahun terakhir (minimal 3 bulan terakhir). Ovulasi biasanya terjadi 14 hari menjelang haid yang akan datang. Jadi jika silus haid ibu adalah 28 hari, maka perkiraan masa subur adalah hari ke 14 dihitung dari hari pertama haid. Dengan perkiraan bahwa H-2 sampai H+2 merupakan masa subur, maka mulai dari hari ke 12 sampai hari ke 16 tidak boleh melakukan sanggama bagi yang ingin ber KB. Namun bagi yang ingin mempunyai anak, maka pada saat-saat inilah sebaiknya sanggama dilakukan.

Memperkirakan masa subur akan mudah dilakukan bila wanita memiliki siklus haid yang teratur. Bila haid ibu tidak teratur, bisa dipakai cara lain, yaitu dengan pemeriksaan lendir serviks (mulut rahim). Lendir serviks dihasilkan oleh sel-sel pada serviks dengan sifat yang berbeda dari waktu ke waktu tergantung dari keadaan hormonal (estrogen dan progesteron) tubuh. Pada awal siklus haid, lendir serviks bersifat kental, keruh dan jumlahnya sedikit. Pada saat ovulasi atau menjelang ovulasi sifatnya akan berubah lebih encer, jernih dan jumlahnya lebih banyak. Lendir serviks ini paling encer dan paling elastis pada saat ovulasi, dimana konsistensinya menyerupai putih telur.

Metoda ini pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan dari Australia bernama Dr Evelyn Billings dan Dr John Billings, sehingga dikenal sebagai Billings Method

Pada pelaksanaannya, hal ini mudah dilakukan yaitu megusap vagina (liang senggama) dengan kertas tisu untuk mendapatkan lendir serviks: kemudian dilakukan pengamatan untuk melihat karakteristik dari lendir serviks dan selanjutnya dilakukan tes peregangan.

Tes ini dilakukan dengan cara meletakkan lendir serviks di antara ibu jari dan jari telunjuk, kemudian secara perlahan-lahan, pisahkan ke dua jari tersebut sehingga di antara ke dua jari tersebut terbentuk benang yang terbuat dari dari lendir serviks yang memanjang. Apabila benang tersebut dapat terbentuk 10 cm - 20 cm, maka ini adalah saat ovulasi. Namun bila benang dari lendir serviks terputus sebelum mencapai jarak kira-kira 10 cm, maka ovulasi belum terjadi. Pemeriksaan ini dilakukan setiap hari setelah haid selesai, sampai saat diperkirakan ovulasi.

Selain pemeriksaan lendir serviks, hal lain yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan suhu basal badan. Dasar pemeriksaan adalah, pada saat ovulasi suhu tubuh akan naik secara mendadak (0,2-0,4 derajat C) dan akan terus bertahan sampai haid yang akan datang. Di sini perlu dilakukan pemeriksaan suhu tubuh setiap hari sesudah bangun tidur, sebelum melakukan aktivitas apa pun, sehingga termometer harus diletakkan di samping tempat tidur pada tempat yang mudah dijangkau.

Cara lain untuk penentuan saat ovulasi adalah metode Mittelschmerz. Metode ini dilakukan dengan melakukan pengamatan adanya rasa nyeri pada pertengahan siklus (di antara dua siklus haid) pada perut bagian bawah, yang terjadi karena lepasnya sel telur dari ovarium (indung telur).

Beberapa wanita dapat merasakan adanya rasa nyeri ini, bahkan kadang-kadang disertai dengan adanya bercak darah pada saat ovulasi.

Dengan dasar pengetahuan ini, maka saat ovulasi telah dapat ditentukan. Hasil dari penentuan saat ovulasi akan makin akurat apabila dilakukan kombinasi lebih dari satu teknik dengan harapan bahwa saat ovulasi benar-benar dapat dipastikan sehingga hasilnya dapat lebih di percaya.