Penyakit payudara bukan hanya tumor (bersifat jinak) atau kanker (ganas), melainkan juga banyak yang lain. Penyakit pada payudara ini pada umumnya tidak mengenal umur dan bisa terjadi pada yang sudah menikah, sedang menyusui, dan tidak sedikit pada mereka yang masih gadis.
Kita mengenal tiga kelompok besar penyakit payudara. Pertama, penyakit payudara bawaan, yaitu jika sejak lahir sudah ada kelainan baik dalam bentuk maupun sifat payudara. Misalnya ada tambahan pertumbuhan payudara di ketiak. Kelainan seperti ini jarang terjadi dan pada umumnya tidak berbahaya.
Kedua, peradangan pada payudara dengan berbagai penyebab. Misalnya, karena ada abses atau timbunan nanah di dalam kelenjar susu, sumbatan saluran air susu, atau infeksi kelenjar susu yang biasa terjadi pada ibu yang sedang menyusui (mastalgia atau mastodinia).
Nyeri pada salah satu payudara dapat pula terjadi karena ada syaraf terjepit pada daerah leher (tulang belakang). Hal itu terjadi karena seseorang mengalami trauma tulang belakang, ada skoliosis (pembengkokan tulang belakang), atau mungkin karena infeksi tulang. Nyeri payudara dapat pula karena pembengkakan tulang rawan daerah dada, setelah mengangkat beban yang berat atau olah raga yang meningkatkan aktivitas otot dan tulang daerah dada. Ada pula beberapa penelitian yang membuktikan akibat infeksi pada pembuluh darah balik (vena) di daerah payudara.
Nyeri pada payudara tidak selalu berhubungan dengan kanker. Nyeri ini dialami oleh kurang dari 10% penderita kanker payudara tingkat awal. Namun, pemeriksaan pada nyeri berulang pada payudara perlu dilakukan pemeriksaan untuk memastikan hal tersebut bukan kanker. Perabaan payudara yang Anda lakukan sebaiknya diintensifkan dengan metode periksa payudara sendiri (sadair) yang dilakukan setiap bulan setelah haid. Bila menemukan keadaan yang berubah dari keadaan sebelumnya, sebaiknya segera Anda periksakan ke dokter. Bila diperlukan, dokter akan meminta ibu melakukan pemeriksaan mammografi, yaitu pemeriksaan radiologis dengan sinar X pada payudara atau USG mammae.
Nyeri yang berulang biasanya berkaitan dengan kadar hormon estrogen, progesteron, dan prolaktin yang memengaruhi keadaan dan fungsi jaringan payudara. Nyeri yang normal pada umumnya terjadi mulai ovulasi (masa subur) dan makin bertambah hingga haid. Setelah terjadi haid, nyeri akan berkurang dan menghilang. Keadaan ini merupakan salah satu tanda dari premenstrual syndrome (PMS).
Nyeri yang berkaitan dengan kanker payudara biasanya terus-menerus, dirasakan pada satu payudara dan diseretai benjolan, keluarnya cairan, darah, atau nanah dari puting susu, kelainan pada kulit atau tampak ada massa pada pemeriksaan melalui mammografi.
Perlu diwaspadai juga bila pada keluarga Anda memiliki riwayat kanker. Sebab, wanita yang mempunyai keluarga menderita kanker, kemungkinan terkena kanker payudara lebih besar daripada wanita yang tidak memiliki keluarga yang menderita penyakit tersebut.
Tulis Komentar